SPONSOR

Rabu, 11 Maret 2009

Awas Sindrom Mata Kering


MATA sebagai organ tubuh sangat penting perlu dijaga kesehatannya. Ini karena adanya gangguan kecil pun mata akan terasa tak nyaman.

Tidak heran berbagai cara dilakukan agar tidak mengalami gangguan. Kerusakan mata pun sangat beragam, mulai yang ringan seperti mata merah, gatal, katarak, rabun jauh, rabun dekat hingga tingkat yang parah dan tidak tertolong lagi seperti kebutaan hingga sepanjang usia.


Salah satu kerusakan mata yang sangat banyak terjadi pada masyarakat perkotaan adalah sindrom mata kering. Sindrom mata kering terjadi karena ditemukannya lapisan air mata (tear film) yang tidak normal pada mata. Pada mata normal tear film akan membasahi permukaan bola mata sepanjang waktu dalam kadar yang normal (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering). Sementara bola mata terdiri atas tiga lapisan. Di antaranya adalah lapisan lemak atau minyak, lapisan akuos atau air dan yang terakhir adalah lapisan musinatau lendir.

Setiap lapisan memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Misalnya lapisan minyak berfungsi untuk mencegah penguapan air mata yang berlebihan jika mata sedang aktif setiap harinya. Lapisan minyak ini juga berfungsi sebagai pelicin bola mata. Lapisan akuos atau air memiliki fungsi yang berbeda pula, yaitu untuk membersihkan atau membuang benda-benda asing yang masuk ke dalam mata tanpa sengaja. Misalnya debu atau bulu mata yang tidak sengaja jatuh dan masuk ke dalam mata, akan dikeluarkan lapisan bola mata akuos ini. Lapisan ketiga, sesuai dengan namanya yaitu musin atau lendir berfungsi untuk menjaga agar air mata bisa menempel pada bola mata dalam jangka waktu tertentu.

Lalu apa yang menyebabkan sindrom mata kering? Jika salah satu dari tiga lapisan bola mata mengalami gangguan, maka akan terjadilah kelainan mata yang disebut dengan sindrom mata kering. Sindrom mata kering ternyata dapat diderita oleh semua usia, baik pria maupun wanita. Gangguan mata dalam kasus sindrom mata kering, bisa terjadi akibat keadaan atau penyakit, misalnya kelainan kongenital, rematik, leukemia, hormonal (menopause), diabetes mellitus, trauma kelenjar air mata, defisiensi vitamin A, dan C, trauma bahan kimia atau panas. "Sindrom mata kering akan menyebabkan produksi air mata berkurang. Dalam kasus sindrom mata kering, akan semakin parah seiring bertambahnya usia," kata Spesialis Mata Dr Muhammad Hafiz, SpM.

Ditambahkan Hafiz yang juga berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini, untuk mengenali gejala awal terjadinya serangan mata kering, bisa dilihat dari keluhan pasien ketika datang berobat ke rumah sakit. Keluhan itu, biasanya pasien merasakan sesuatu mengganjal di dalam mata, atau di dalam mata seperti ada benda asing. "Keluhan seperti itulah yang paling banyak terjadi jika seseorang mengalami sindrom mata kering," kata dia.

Gejala lain yang kemudian bisa diketahui adalah pasien akan merasakan matanya seperti berpasir, terkadang mata terasa terbakar, silau jika terkena cahaya walaupun sebenarnya cahaya yang masuk tidak terlalu terang. "Namun, agar lebih efektif biasanya kita menggunakan schirmer tes untuk mengetahui produksi air mata. Atau bisa pula dengan menggunakan tearscope untuk mengetahui kualitas air mata," sebut dokter berperawakan tambun tersebut.

Sindrom mata kering, menurut Hafiz, sangat banyak menyerang masyarakat perkotaan. Namun, sering kali diabaikan. Padahal jika dibiarkan berlarut-larut bisa mengganggu penglihatan dan kornea mata bisa mengalami infeksi karena kekurangan cairan.

"Penyebabnya sangat beragam, misalnya udara yang kering, angin, debu, dan asap rokok. Alternatif pengobatannya adalah dengan memberikan pasien air mata buatan," sebutnya.

Selain memberikan air mata buatan, untuk mencegah terjadinya sindrom mata kering, disarankan kepada pasien untuk menggunakan kaca mata pelindung. "Kaca mata pelindung akan sedikit berbeda dengan kaca mata biasa. Intinya, melindungi mata dari panas berlebih atau debu," tuturnya lagi.

Untuk mencegah terjadinya sindrom mata kering, pasien atau mereka yang belum terkena, bisa menghindari debu atau udara yang kering.

"Polusi dari asap kendaraan juga bisa membuat terjadinya sindrom mata kering tersebut. Jadi usahakan ke mana-mana kalau keluar rumah memakai kacamata pelindung. Kalau tidak ada, kacamata hitam juga boleh," sebutnya.


0 komentar:

Posting Komentar