SPONSOR

Minggu, 11 April 2010

Pesawat Jatuh, Presiden Polandia dan Istri Tewas


WARSAWA -- Kecelakaan pesawat kembali terjadi. Sebuah pesawat kepresidenan milik Republik Polandia jatuh ketika hendak mendarat di Bandara Smolenks, Rusia, Sabtu 10 April. Presiden Polandia Lech Kaczynski dan First Lady (ibu negara) Maria Kaczynska termasuk di antara daftar 96 korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11.00 waktu setempat (sekitar pukul 15.00 Wita). Selain Presiden Kaczysnki dan istrinya, pesawat kepresidenan jenis Tupolev Tu-154 tersebut saat itu juga mengangkut sejumlah pejabat dan elite pemerintahan Polandia.

Berangkat dari Warsawa, mereka akan menghadiri upacara mengenang tewasnya ribuan tentara Polandia dalam pembantaian oleh pasukan Rusia pada era Perang Dunia II di Katyn, sekitar 20 km sebelah barat Smolensk.

Sergei Antufiev, gubernur Smolensk, menuturkan bahwa pesawat buatan Rusia itu menghantam pohon di tengah cuaca berkabut saat mendekati Smolensk dan hendak mendarat di bandara. Pesawat pun jatuh, hancur, dan terbakar. "Tidak ada yang selamat dalam musibah tersebut," katanya kepada stasiun televisi Rossiya-24 milik pemerintah Rusia.

Televisi itu lantas menayangkan gambar-gambar di lokasi. Dalam tayangan tersebut, terlihat puing-puing pesawat berserakan di antara pepohonan tanpa daun. Kebakaran kecil juga melanda hutan yang saat itu diselimuti kabut.

Potongan sirip bagian ekor pesawat (tail fin) dengan warna bendera nasional Polandia tampak di antara puing-puing. Mesin dan potongan badan badan pesawat berceceran di wilayah luas dalam hutan berkabut tersebut.

Para petugas pemadam kebakaran tidak henti menyemprotkan air lewat selang ke badan pesawat yang terbakar. Sementara itu, personel keamanan dan penyelidik sipil memeriksa reruntuhan pesawat.
Para pejabat di Warsawa membenarkan bahwa Presiden Kaczynski berada dalam pesawat. Tayangan televisi menunjukkan bahwa presiden bersama istri naik pesawat dari Warsawa Sabtu pagi.

Di antara 96 korban tewas, 88 orang di antaranya adalah anggota delegasi pemerintah Polandia yang akan menghadiri peringatan di Katyn.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Piotr Paszkowski menuturkan, sebetulnya ada 89 pejabat yang masuk dalam daftar penumpang. Tetapi, yang seorang ternyata tidak hadir saat penerbangan dari Warsawa. "Kami masih belum bisa memahami tragedi ini dan dampaknya bagi kami di masa depan. Belum pernah ada kejadian seperti ini di Polandia," kata Paszkowski.

Korban tewas termasuk Panglima Angkatan Bersenjata (AB) Polandia Jenderal Franciszek Gagor, Gubernur National Bank of Poland (bank sentral Polandia) Slawomir Skrzypek, Wakil Menlu Andrzej Kremer, Ryszard Kaczorowski (presiden terakhir dari pemerintahan antikomunis di pengasingan di London pada 1989-1990),

mantan Menhan dan Kepala Badan Keamanan Nasional Aleksander Szczyglo, dua orang pembantu presiden (Pawel Wypych serta Mariusz Handzlik), Wakil Ketua Parlemen yang juga mantan Menhan Jerzy Szmajdzinski, sejumlah anggota parlemen, dan para pejabat lain.

Merespons kecelakaan di wilayah negaranya itu, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menunjuk Perdana Menteri (PM) Vladimir Putin untuk memimpin komisi investigasi. Menteri Keadaan Darurat Rusia Sergei Shoigu diinstruksikan untuk melihat lokasi.

Kantor berita ITAR-TASS melaporkan, pesawat jatuh beberapa ratus meter menjelang mendarat di Bandara Severny, Smolensk. Kota hitam (black box) yang berisi rekaman data penerbangan masih belum ditemukan. Tetapi, para pakar menyatakan pencarian terus berlangsung.

Belum diketahui penyebab kecelakaan itu. Tetapi, dugaan sementara menyatakan akibat kesalahan pilot. "Penyebabnya jelas kesalahan kru pesawat selama pendekatan sebelum mendarat," kata kantor berita RIA Novosti mengutip seorang pejabat di Smolensk.

Dalam pernyataan resmi tadi malam WIB, Deputi I Kepala Staf Angkatan Udara (AU) Rusia Alexander Alyoshin menyatakan, pilot pesawat mengabaikan beberapa perintah dari menara kontrol udara supaya tidak mendarat.

"Pada jarak 2,5 km, kepala kontrol menara udara memastikan bahwa kru (pilot, Red) justru menaikkan kecepatan pesawat saat pendaratan," kata Alyoshin, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax. "Kepala kontrol menara udara memberikan komando supaya pilot membawa pesawat ke posisi horizontal, tetapi perintah itu tidak dipatuhi. Juga, ada beberapa kali perintah agar mengalihkan pendaratan ke bandara alternatif," tambahnya.

Kaczynski merupakan pemimpin Polandia pertama yang tewas akibat kecelakaan sejak meninggalnya tokoh Perang Dunia II Jenderal Wladyslaw Sikorski pada 1943. Ketika itu pesawat yang ditumpangi Sikorski jatuh di lepas pantai Gibraltar.

Rakyat Polandia berduka cita atas tewasnya sang presiden. Ribuan orang berkumpul di luar istana kepresidenan di Kota Warsawa untuk menyalakan lilin, meletakkan karangan bunga, dan berdoa bagi pemimpin mereka. Gereja-gereja mengadakan acara khusus berdoa bersama.

Kaczynski, 60, pernah menjadi sekutu tokoh dan pahlawan Solidaritas di Polandia, yakni mantan Presiden Lech Walesa. Dia juga merupakan pendiri Partai Hukum dan Keadilan bersama saudara kembar identiknya, Jaroslaw Kaczynski. Dia mundur dari partai ketika menjadi presiden pada 2005.

Saudara kembarnya, Jaroslaw, juga pernah menjabat perdana menteri (PM) pada 2006-2007. Kedua bersaudara itu pun sempat memerintah bersama di Polandia.

Menyusul musibah itu, pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden di Polandia akan dipercepat. Berdasar jadwal semula, pemilu akan diadakan pada musim gugur nanti (September hingga November).

Tetapi, konstitusi Polandia menyatakan bahwa tanggal pelaksanaan pemilu harus diumumkan dua pekan setelah kematian atau tewasnya presiden. Lalu, pemilu harus dilaksanakan dalam waktu 60 hari kemudian. Jadi, pemilu presiden di Polandia harus diadakan paling lambat 20 Juni nanti.

"Sesuai dengan konstitusi, kami memang harus mengadakan pemilihan presiden lebih cepat," kata Pawel Gras, juru bicara pemerintah seperti dikutip Reuters.
Sesuai ketentuan dalam konstitusi, saat ini tugas kepresidenan berada di tangan Ketua DPR (majelis rendah) Bronislaw Komorowski. Dia secara otomatis menjadi pejabat presiden.

Para pemimpin dunia juga menyampaikan duka cita atas tewasnya Kaczynski. "Tragedi (kecelakaan) itu benar-benar mengerikan bagi rakyat Polandia. Kami menyatakan duka cita mendalam," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS P.J. Crowley.

Pernyataan duka cita lain datang dari Kanselir Jerman Angela Merkel, Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen, dan Uni Eropa. Polandia tercatat sebagai anggota Uni Eropa. Bahkan, Polandia menjadi satu-satunya anggota Uni Eropa yang tidak terkena krisis finansial 2008-2009.

"Saya rasa seluruh dunia sedih dan berduka cita atas tragedi kematian Presiden Kaczynski bersama istrinya dan anggota pemerintahan yang lain," tutur PM Inggris Gordon Brown. "Kami tahu kesulitan yang dilalui Polandia. Begitu pula pengorbanannya. Kontribusinya sangat besar pada kemerdekaan dan keberadaan Polandia," lanjutnya.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy memberikan penghormatan pula kepada Kaczynski. "Dia telah mengabdikan hidupnya kepada negerinya. Dia adalah pejuang tak kenal lelah yang terus meyakini nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan perjuangan melawan totalitarianisme," katanya. (AFP/jpnn)

Sumber : Metro News



0 komentar:

Posting Komentar